Return on Investment (ROI) adalah istilah yang tidak asing lagi di dunia perbisnisan. Tak heran mengingat ROI sering menjadi acuan dalam pengembangan bisnis. ROI dapat diterapkan di sejumlah aspek terkait bisnis suatu perusahaan, termasuk media sosial. Seperti apa ya kira-kira ROI media sosial?
ROI media sosial adalah salah satu topik yang paling banyak diperdebatkan di bidang pemasaran online. Hal ini dikarenakan mengukur efektivitas pemasaran media sosial tidak semudah menjalankan campaign Google Adwords. Bahkan, beberapa perusahaan mengatakan bahwa mereka tidak tahu apakah upaya campaign melalui media sosial memiliki timbal balik terhadap bisnis mereka. Padahal menghitung ROI dari media sosial bukanlah hal yang mustahil.
ROI Media Sosial Memiliki Tujuan Spesifik
ROI memiliki tujuan yang spesifik tergantung dari tujuan pemasaran Anda. Namun, pada intinya, ROI adalah pencapaian perusahaan yang diperoleh dari waktu, uang, dan sumber daya yang Anda gunakan untuk melakukan pemasaran secara online melalui media sosial. Dalam hal ini, Anda harus memahami dan mengetahui berapa banyak uang yang masuk ke pemasaran media sosial Anda dan berapa banyak uang yang layak untuk dijadikan sasaran atau campaign di media sosial. Banyak perusahaan yang beralih menggunakan metode pemasaran secara online karena saat ini banyak audiens atau customer yang aktif dan perusahaan yang memperoleh keuntungan di media sosial. Inilah pentingnya mengukur ROI agar pemasaran online yang Anda lakukan di media sosial terukur dan tak membuang waktu Anda serta biaya yang lebih tinggi.
Cara Mengukur ROI Media Sosial
Belum paham banyak untuk mengukur ROI media sosial? Jika ya, Anda bisa memulainya dengan langkah-langkah sederhana di bawah ini.
Tentukan Tujuan
Sebelumnya disebutkan bahwa ROI memiliki tujuan spesifik. Begitu pula saat Anda hendak mulai mengelola media sosial. Anda harus memulai dengan menetapkan sasaran. Tujuan Anda harus dapat dihitung dan dikaitkan dengan campaign tertentu, misalnya tujuan media sosial Anda untuk mendapatkan daftar e-mail sign up, pengisian formulir, penjualan produk, atau download ebook dan whitepaper.
Lacak
Langkah selanjutnya adalah melacaknya. Pastikan Anda memilih satu atau lebih dari tujuan konversi di atas dan mulai lacak tindakan Anda. Ada banyak tools atau sistem yang bisa Anda gunakan untuk dapat melacak tindakan. Untuk website seperti penjualan, unduhan, registrasi Anda dapat melacak dengan Google Analytics dengan menyiapkan tujuan dan event tracking dan menanamkan Facebook Pixel pada website Anda. Sedangkan untuk melacak interaksi pada media sosial, seperti share, like, follows, Anda bisa menggunakan tools semacam Buffer, Hootsuite, SproutSocial, dan lainnya.
Tetapkan Monetary Value
Setelah Anda menetapkan tujuan dan melacak tindakannya, sekarang saatnya untuk menetapkan monetary value. Ada beberapa metode berbeda untuk dipilih di sini:
- Lifetime value: Banyaknya pendapatan yang Anda hasilkan rata-rata dari pelanggan.
- Lifetime value dikali conversion rate: Banyaknya kunjungan potensial yang bernilai bagi Anda.
- Penjualan rata-rata (average sales): Pembelian rata-rata melalui website Anda.
- Biaya PPC: Banyaknya biaya yang akan Anda bayarkan jika Anda menggunakan iklan untuk mencapai tindakan media sosial yang sama.
Selain itu, ada sejumlah elemen lain yang perlu masuk hitungan, seperti apakah Anda memiliki tim media sosial atau bekerja sendiri? Tambahkan jam kerja yang masuk ke campaign pemasaran media sosial tertentu selama jangka waktu tertentu.
Walaupun Anda menggunakan Twitter, Facebook, Instagram, dan sejenisnya biasanya gratis, namun waktu Anda tidaklah gratis. Social media management tools Anda juga mungkin tidak gratis. Apalagi pembelanjaan iklan Anda pun pasti berbayar.
Pertanyaannya, bagaimana cara menghitung investasi Anda tersebut?
Waktu
Gandakan biaya per jam kerja dengan jumlah jam yang Anda lakukan selama periode tertentu dimana hal ini tergantung pada apakah Anda mengukur ROI media sosial dalam periode mingguan, bulanan, per campaign, dan lain sebagainya.
Social Media Management Tools
Masukkan penambahan biaya semua tools dan layanan yang Anda gunakan untuk media sosial. Anda bisa memilih untuk biaya berlangganan mingguan atau bulanan. Jika Anda menggunakan vendor, masukkan biaya vendor ke dalam kategori ini.
Belanja Iklan
Jumlah anggaran yang Anda belanjakan untuk media sosial ads Anda, seperti meningkatkan postingan Instagram, Facebook, tweet promotion, dan lain sebagainya.
Untuk memberikan gambaran dari pemaparan kami di atas, berikut contoh kasus perhitungan ROI.
Tujuan : pembelian online
Lacak: dengan Google Analytic tercatat terdapat 5.000 unique visitor di website dan terjadi 1.500 penjualan di website dari iklan IG & FB senilai Rp225 juta.
Monetary value: biaya marketing
Cost: bahan-bahan Rp90 juta
Waktu: 30 hari/1 bulan
Investasi:
Social Media Content & Management Rp15 juta
Iklan: Rp7,5 juta
Profit: (Rp225.000.000 – Rp90.000.000 – Rp22.500.000) = Rp112.500.000
ROI: ((Rp112.500.000 – Rp22.500.000)/Rp22.500.000) x 100 = 400%
Sekarang, apa artinya 400%? Pada dasarnya, ini berarti bahwa ketika Anda mempromosikan di bisnis Anda dengan media sosial, Anda memperoleh pengembalian 400% atas investasi Anda, yang merupakan hasil yang sangat baik karena ketika ROI positif itu berarti bahwa tindakan tersebut menguntungkan dan ketika itu negatif itu menandakan kerugian.
Analisis Contoh ROI Media Sosial
Mari kita analisa contoh lainnya.
Tujuan : leads/database untuk telemarketing
Lacak: dengan Google Analytic tercatat 1.000 database berhasil diperoleh dan dua orang confirmed membeli produk Anda. Harga jual produk Rp900 juta.
Monetary value: biaya marketing
Cost: bahan dasar produk Rp450 juta
Waktu: 6 bulan
Investasi:
Vendor social media + iklan: Rp180 juta
Profit: 2 *(Rp900.000.0000 – Rp450.000.000 – Rp180.000.000) = Rp540.000.000
ROI: ((Rp540.000.000 – Rp180.000.000)/Rp180.000.000) x 100 = 200%
Dari contoh kedua dapat dilihat, dengan investasi Rp180 juta selama 6 bulan, Anda dapat mengantongi profit Rp540 juta dan biaya marketing Anda efektif hingga 200%.
Setelah melihat jumlahnya, Anda dapat memutuskan platform media sosial mana yang terbaik untuk perusahaan Anda, dan fokus pada hal itu. Untuk jaringan sosial atau campaign apapun yang menghasilkan ROI negatif, Anda dapat mencoba menyesuaikan dengan pengeluaran lebih sedikit, atau membuat campaign Anda lebih efektif.
Ada satu hal yang juga harus diingat adalah media sosial memberi keuntungan tak berwujud seperti membangun merek. Keuntungan yang potensial lainnya ialah mendapatkan backlink alami dari orang-orang yang menemukan website Anda dan memutuskan untuk menautkannya di situs mereka sendiri. Itu mungkin tidak menambah nilai moneter yang terukur. Tapi yang pasti, keuntungan tak berwujud ini merupakan sesuatu yang harus Anda pertimbangkan ketika menentukan apakah pemasaran media sosial membantu perusahaan Anda.
Contact Us
Website : dmc-indonesia.com
Instagram : @dmccomm_id