Follow us

dmc-indonesia
dmc-indonesia
tren media sosial

Tren Media Sosial Tahun 2022

Bagaimana lanskap digital di tahun 2022? Yang pasti, potensi perubahan akan terus terjadi seiring dinamika perilaku pelanggan. Begitu pula dengan tren media sosial–dengan platform beragam–sedang mengalami transformasi yang cepat akibat meningkatnya penggunaan dan harapan penggunanya. Lantas, seperti apa tren media sosial yang berpotensi terjadi di tahun 2022?

 

Nilai Merek (Brand Value)

Nilai merek tak hanya ditentukan dari seberapa banyak suatu produk terjual. Sejumlah merek besar membangun nilai mereka melalui kombinasi dengan elemen atau aspek lain, misalnya filantropi. Sebuah merek sepatu, contohnya, akan menyisihkan sebagian penjualan sepasang sepatunya untuk kaos kaki bagi kaum marjinal. Para konsumen mereka pun akan turut bangga karena dapat berkontribusi dalam aksi kemanusiaan. Metode lain, sebuah merek bisa mencantumkan tautan pada media sosialnya jika konsumennya ingin berpartisipasi lain dalam kegiatan sosial yang diinisiasi oleh organisasi lain.

 

Tren Media Sosial Personalisasi

Dengan meningkatnya penggunaan media sosial secara menyeluruh, sebuah perusahaan atau organisasi yang cerdas dapat memanfaatkan data perilaku (behavior) untuk menggali lebih dalam dan mencari tahu lebih banyak tentang pelanggan mereka. Ini artinya personalisasi. Sejumlah pendekatan bisa diterapkan, misalnya kuis. Kuis terbukti efektif meningkatkan lead dalam posting-an di media sosial. Pendekatan lain ialah melontarkan pertanyaan pada posting-an yang kemungkinan besar dialami oleh para follower suatu merek, misalnya menanyakan bagaimana mengelola keuangan agar tidak habis di tengah bulan bagi para follower lembaga keuangan. Perusahaan atau organisasi sebisa mungkin mengaburkan batasan antara mereka dan konsumen. Bangunlah interaksi sehingga akan merasa lebih ‘intim’.

 

Tren Media Sosial Kolaborasi Konten

Entitas yang single fighter akan menemui tantangan lebih besar dibandingkan yang menjalin kolaborasi. Dalam konteks media sosial, kolaborasi ini bisa diterapkan pada konten. Sebuah merek, misalnya, berkolaborasi dengan sejumlah influencer. Influencer ini bisa–meski tak secara tegas–memasukkan produk atau service merek tertentu pada kontennya. Pesan-pesan komunikasi yang disampaikan oleh influencer ini bisa mempengaruhi perilaku calon konsumen. 

 

Konten Video Makin Diminati

Video memang terlihat sangat menarik. Bahkan, saat itu menjadi sebuah iklan. Bila dikonsepkan dan dieksekusi dengan baik, konten video akan menjadi saluran promosi yang efektif untuk menarik lebih banyak audiens. Semakin banyak audiens melihat konten video, maka semakin banyak pula calon konsumen merek yang mempublikasikan konten video tersebut. Sejumlah platform media sosial pun telah dan akan mengembangkan fitur-fitur yang bisa mengakomodir kebutuhan konten video, baik berbayar atau tidak.

 

Contact Us

Instagram @dmccomm_id

Website dmc-indonesia.com

 

Share article