Pandemi Covid-19 telah mempercepat perubahan di banyak aspek. Cara pandang perusahaan atau organisasi merencanakan strategi berbeda dengan periode sebelum pandemi Covid-19. Memasuki tahun 2022, perubahan akan terus terjadi dan akan menerpa entitas bisnis, termasuk konsultan media. Pertanyaannya, seperti apa tren konsultan media di tahun 2022?
Pembagian Risiko Melalui Kemitraan Strategis
Pandemi Covid-19 telah mendorong kebutuhan akan pemikiran dan perencanaan strategis. Banyak perusahaan atau organisasi ingin berbagi risiko mereka melalui kemitraan strategis dengan konsultan medianya. Kemitraan semacam itu akan membutuhkan konsultan untuk membangun model bisnis yang disesuaikan, misalnya mengalihkan fokus dari ‘jam yang dapat ditagih’ ke mengoperasikan model bisnis yang scalable, seperti layanan berlangganan. Ini akan memungkinkan konsultan untuk memberikan penawaran yang lebih fleksibel dan menyesuaikan kebutuhan klien.
Tren Konsultan Media Pindah dari Proyek Besar ke yang Lebih Kecil
Banyak perusahaan atau organisasi yang memangkas anggaran di berbagai aspek. Hal ini berarti makin sedikit proyek-proyek berbiaya ‘jumbo’. Alih-alih mengerahkan banyak energi untuk ‘mengejar’ proyek-proyek besar, akan lebih baik untuk mengalihkan sasaran pada proyek-proyek yang nilainya lebih kecil. Sebagian perusahaan atau organisasi juga ada yang ‘memecah’ satu proyek besar menjadi beberapa proyek kecil. Dengan kata lain, masih cukup peluang untuk menjalin kemitraan.
Tren Konsultan Media sebagai Konsultasi Internal
Ada tren yang berkembang untuk menginternalisasi fungsi konsultasi. Perusahaan-perusahaan besar telah secara signifikan meningkatkan biaya mereka per konsultan. Dengan meningkatnya tekanan untuk mengurangi biaya operasional, eksekutif harus menemukan cara alternatif untuk mendapatkan dukungan konsultan dengan biaya lebih rendah. Konsultan internal dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalaman lebih cepat karena mereka bekerja hanya dengan satu klien dalam satu sektor. Mereka juga menutupi ketidakmampuan mereka untuk membuat perbandingan eksternal dengan memiliki hubungan yang lebih dalam dengan perusahaan, bisnisnya, dan budayanya. Selain itu, untuk beberapa proyek yang memerlukan tingkat kerahasiaan yang tinggi, bekerja dengan tim internal akan menjadi cara terbaik untuk menjaga keamanan informasi.
Keterampilan Menggunakan Model Kerja Hybrid
Pembatasan mobilisasi dan pertemuan secara fisik telah menawarkan peluang bagi konsultan media untuk mengembangkan keterampilan model kerja hybrid. Jaringan digital dapat digunakan untuk menangani proyek konsultasi dan bersinergi dengan tim di berbagai lokasi di berbagai lokasi. Sebagian proyek dari klien terbukti bisa dikerjakan secara remote dengan tingkat efektivitas dan efisiensi tinggi.
Konsultasi Keberlanjutan
Proyek-proyek yang bersifat long-term lebih memungkinkan kejelasan dan keberlanjutannya dibandingkan short-term. Tak hanya sebagai eksekutor, konsultan media yang menangani proyek long-term bisa juga berperan sebagai pencetus ide, konseptor hingga melakukan pendampingan secara holistik. Terlebih, masa pandemi makin meningkatkan potensi perubahan di tengah proyek yang berlangsung. Selain itu, ada peningkatan kebutuhan bisnis untuk go green dan mematuhi peraturan yang berubah jika mereka ingin meningkatkan citra sosial mereka. Pemerintah dan masyarakat mengharapkan organisasi menjadi lebih ramah lingkungan. Semua ini meningkatkan kebutuhan akan konsultan untuk membantu perusahaan memastikan operasi bisnis yang lebih bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.
Contact Us
Instagram : dmccomm_id
Website : dmc-indonesia.com